Freelance Programmer Di Jakarta

Buat Software Apa Saja?

Saya dapat membuat beragam jenis software custom untuk berbagai kebutuhan usaha. Terutama untuk pengolahan data.

Seperti Sistem Keuangan, Finance, Sales, Purchasing, Accounting, GL (General Ledger), Budgeting, Project Costing, Management Persediaan Barang Inventory, Logistic, ERP (Enterprise Resource Planning), CRM (Customer Relationship Management) dan masih banyak lagi.

Software dapat dibuat berbasis desktop (harus diinstall di semua komputer pengguna) ataupun web (cukup diinstall di server). Mengikuti trend dan kemudahan, saat ini lebih sering dan cocok untuk dibuat berbasis web. User pengguna selanjutnya dapat mengakses sistem menggunakan web browser saja.

Untuk lebih jelasnya bisa di diskusikan lebih lanjut.

Programmer Freelance di Jakarta

Untuk pengerjaan jasa programmer freelance ini hanya dilakukan diluar kantor, dan di waktu senggang. Dan hanya terbatas secara remote freelance saja.

Bisa Client Diluar Jakarta?

Sebetulnya tidak terbatas Jakarta. Dengan perkembangan teknologi seperti Remote Desktop, Chrome Remote Desktop, Any Desk dsb. Saat ini sudah memungkinkan untuk menangani pengerjaan setup dan installasi dari jarak jauh. Jadi client diluar Jakarta bisa dan memungkinkan.

Semua Programmer Sama, Semua Juga Bisa

Pendapat yang keliru. Terlepas dari posisinya sebagai freelance programmer atau programmer tetap. Terlepas dari kemewahan label nama universitas atau titel yang disandang seseorang. Yang jelas, faktanya, untuk menjadi seorang programmer tidaklah mudah.

Mungkin tidak hanya dibidang pemrograman, tapi dibidang lain pun juga berlaku hal yang sama. Waktu dan jam terbang dibutuhkan untuk meningkatkan keahlian seseorang. Tidak ada hal yang instant. Butuh waktu dan pengalaman untuk menjadi seorang programmer yang handal.

Memperkerjakan programmer yang tidak berpengalaman dapat beresiko terhadap project (gagal dibuat).

Dan sangat disayangkan faktanya programmer di Indonesia yang berkualitas sangat terbatas jumlahnya. Lulusan sekolah tinggi dan universitas yang ada kebanyakan gagal menjadi programmer.